Ia juga memaparkan pandangan tentang kepercayaan, filsafat dan tentang negara.
Dari buku inilah kebanyakan para pemerhati mendapat gambaran kehidupan Tan Malaka yang revolusioner.
Roman-roman tersebut mengisahkan petualangan Patjar Merah, seorang aktivis politik yang memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air-nya, Indonesia, dari kolonialisme Belanda. Medan (1940) Tiga kali Patjar Merah Datang Membela (1940) Patjar Merah Kembali ke Tanah Air (1940) Buku Dari Pendjara ke Pendjara Menuju Republik Indonesia Dari Pendjara ke Pendjara, autobiografi Madilog Gerpolek (Sumber: Biography Tan Malaka Tan Malaka Tan Malaka atau Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka (lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, 2 Juni 1897 – meninggal di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, 21 Februari 1949 pada umur 51 tahun) seorang aktivis pejuang kemerdekaan Indonesia, seorang pemimpin sosialis, dan politisi yang mendirikan Partai Murba.
Karena kegiatannya itu, ia harus melarikan diri dari Indonesia dan menjadi buruan polisi rahasia internasional. Pejuang yang militan, radikal, dan revolusioner ini banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sebab, buku “dari penjara ke penjara” itu sendiri pada dasarnya memoar dari Tan Malaka (karena dia berupa catatan harian yang ditulis oleh Tan Malaka selama masa pergerakannya Introduction Selain Madilog, Tan Malaka menulis beberapa buku, seperti Dari Pendjara ke Pendjara Tan Malaka adalah orang yang dikagumi karena kecerdasannya.
Bahkan, ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan Partai Republik Indoneisa di Bangkok.
Selama masa hidupnya, Tan Malaka banyak sekali diasingkan dari negeri Indonesia.
Ariel menolak komen saat ditanya soal kekasihnya Luna Maya yang mula kembali aktif berlakon drama, begitu juga saat ditanya kemungkinan dirinya mencipta lagu atau duet dengan Luna.
Ariel mengaku bosan di penjara, kerana itu dirinya banyak mengisi kegiatan dengan membaca dan menulis, harus ada yang dikerjakan.